Kamis, 05 November 2020

Laporan Kegiatan PKL Pelatihan Kader

   LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT

   DESA TANJUNG KULON KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

TAHUN 2020

 

Untuk Memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan Mata Kuliah Pelatihan Kader

 

Dosen Pembimbing Pratikum :

Salikun, S.Pd, M.Kes

 


Disusun Oleh :

Uyun Ariasal Saputri

P1337425217024

 

 

 

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2020

BAB 1

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Secara umum, seseorang dikatakan sehat bukan hanya karena tubuhnya yang sehat melainkan juga sehat rongga mulut dan giginya. Kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan tubuh seseorang (Gultom, 2009).

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi salah satu permasalahan yang harus diperhatikan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan presentase masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan untuk presentase karies gigi sebesar 93% pada anak usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, hal ini berarti hanya 7% anak Indonesia yang bebas dari karies gigi. Sementara untuk perilaku menyikat gigi yang benar, menyebutkan bahwa baru 2,8% penduduk Indonesia yang sudah menyikat gigi dua kali sehari, yakni pagi dan malam secara bener. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi seputar menyikat gigi harus dimulai sejak dini karena akan menjadi kebiasaan hingga dewasa.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegritas dan berkeseimbangan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah atau masyarakat (Depkes RI, 2009).

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, diantaranya pembangunan kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai salah satu strategi penyelenggaraan pembangunan kesehatan, meliputi perorangan misalnya kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, figur masyarakat, kelompok masyarakat misalnya, posyandu, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga sosial masyarakat dan pemerintah yang berperan sebagai agen perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat.

Perilaku hidup sehat diharapkan dapat menjadi gerakan nasional yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Kader kesehatan sebagai ujung tombak masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan dan membantu upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya dengan pemberdayaan kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat diantanya posyandu dengan sasaran kelompok resiko tinggi meliputi anak usia balita, anak usia pendidikan dasar, ibu hamil dan menyusui, kelompok usia lanjut.

Oleh karena itu, Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang melakukan upaya pelatihan kader pada masyarakat. Hal ini bertujuan agar kesehatan gigi dan mulut masyarakat dapat meningkat, sehingga dapat tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan RI. Sehingga dilakukan intervensi berupa pelatihan kader sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah kesehatan gigi pada masyarakat Desa Tanjung Kulon Kajen Pekalongan.

 

B.      Tujuan

1.       Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan.

2.       Tujuan Khusus

a.       Meningkatkan kemampuan kader untuk melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di Desa Tanjung Kulon.

b.       Meningkatkan kemampuan kader untuk melakukan pemeriksaan sederhana tentang masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada masyarakat di Desa Taanjung Kulon.

c.       Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

 

C.     Manfaat Kegiatan

1.       Agar kader mampu untuk melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat.

2.       Agar kader mampu melakukan pemeriksaan sederhana tentang masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi di masyarakat.

 

D.     Dasar Kegiatan ( Landasan Hukum)

1.       Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2.       Premenkes No. 89 tahun 2015 tentang upaya kesehatan gigi dan mulut

3.       Peraturan Presiden No. 72 tahun 2012 tentang Sintem Kesehatan Nasional

4.       Peraturan Menteri Kesehatan (PMK RI) No. 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang kesehatan


 

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

 

A.     Nama Kegiatan

“ Pelatihan Kader Bagi Keluarga Sehat “ di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan Tahun 2020.

 

B.      Peserta Pelatihan

Peserta kegiatan Pelatihan Kader di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan adalah masyarakat Desa Tanjung Kulon sebanyak 4 orang yaitu Ibu Yurifqi, Ibu Risna, Ibu Yulbanah dan Ibu Rega. Dengan sasaran ibu hamil yang bernama Ibu Rega dan balita yang bernama An. Ariko Riskiansyah.

 

C.     Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut di Desa Tanjung Kulon RT 01 RW 03 Kec. Kajen Kab. Pekalongan di selenggarakan pada :

Hari                        : Sabtu – Minggu

Tanggal                  : 17 - 18 Oktober 2020

Waktu                    : 09.00 WIB s/d Selesai

Tempat                   : Tempat tinggal kader (Ibu Risna)

 

D.     Sususnan Panitia Pelatihan Kader

-

 

E.      Materi Pelatihan Kader

1.       Rongga Mulut

2.       Pengetahuan Tentang Gigi

3.       Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

4.       Kelainan dan Penyakit Gigi dan Mulut

5.       Mengenal Kebiasaan Baik dan Buruk

6.       Penyakit Tubuh Akibat Kerusakan Gigi

7.       Kelompok Rawan Terhadap Penyakit Gigi dan Mulut

8.       Pencegahan Terjadinya Penyakit Gigi dan Mulut

9.       Rujukan, Pencatatan dan Pelaporan

10.   Pengisian KASIH dan KMGS

 

F.      Metode Pelatihan

Metode pelatihan yang dilakukan untuk pelatihan kader pada kader kesehatan di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan adalah :

1.       Ceramah

2.       Tanya jawab

3.       Demonstrasi

4.       Simulasi

 

G.     Rencana Kegiatan Pelatihan Kader

RENCANA KEGIATAN PELATIHAN KADER

DESA TANJUNG KULON KEC. KAJEN KAB. PEKALONGAN

No

Hari, Tanggal

Kegiatan

Waktu

1.

Kamis, 8 Oktober 2020

Advokasi ke Ketua RT

09.00 - Selesai

2.

Sabtu, 10 Oktober 2020

Identifikasi Calon Kader

09.00 - Selesai

3.

Sabtu, 17 Oktober 2020

 

Pembukaan

 

 

09.00 – 09.15

 

Pre test

 

 

09.15 – 09.45

 

Rongga Mulut

 

 

09.45 – 10.10

 

Pengetahuan Tentang Gigi

 

 

10.10 – 10.35

 

Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

 

 

10.35 – 11.10

 

Kelainan dan Penyakit Gigi dan Mulut

 

 

11.10 – 11.40

 

 

Isomah dan Istirahat

 

 

11.40 – 12.30

 

Mengenal Kebiasaan  Baik dan Buruk

 

 

12.30 – 12.50

 

 

Tanya Jawab

 

12.50 – 13.20

4.

Minggu, 18 Oktober 2020

 

Penyakit Tubuh Akibat Kerusakan Gigi

 

 

09.00 – 09.30

 

 

Kelompok Rawan Terhadap Penyakit Gigi dan Mulut

 

 

 

09.30 – 10.00

 

 

Pencegahan Terjadinya Penyakit Gigi dan Mulut

 

10.00 – 10.25

 

 

Rujukan, Pencatatan dan Pelaporan

 

 

10.25 – 10.50

 

Pengisian KASIH dan KMGS

 

 

10.50 – 11.05

 

Tanya Jawab dan Post Test

 

 

11.05 – 11.20

 

Penutup

 

 

11.20 – 11.30

 

H.     Anggaran Dana

No

Keperluan

Rincian

Biaya

1.

Print pre test dan post test

4 lembar x Rp. 1.000

Rp. 2.000

2.

Foto copy pre test dan post test

28 lembar x Rp. 500

Rp. 19.000

3.

Print KASIH

10 lembar x Rp. 2.500

Rp. 25.000

4.

Print KMGS

10 lembar x Rp. 2.500

Rp. 25.000

Jumlah

Rp. 71.000,-

Adapun biaya yang telah digunakan untuk Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan adalah sebesar Rp. 71.000,- ( tujuh puluh satu ribu rupiah )

I.        Hambatan

Adapun hambatan yang di temui selama kegiatan berlangsung untuk kegiatan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut di Ds. Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan meliputi :

1.       Keterlambatan kader sehingga kegiatan pelatihan kader menjadi mundur dari jam yang sudah ditentukan sebelumnya.

2.       Keterbatasan alat dan bahan untuk pelatihan kader

3.       Keterbatasan alat pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

4.       Kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk mengikutsertakan banyak orang untuk mengikuti pelatihan kader.

5.       Terbatasnya waktu dalam pelaksanaan pelatihan kader.

 

J.       Dokumentasi Kegiatan

Terlampir

 

K.     Hasil Pengisian KASIH dan KMGS

1.       Hasil KASIH

Dari data pengsisan KASIH terhadap sasaran yang bernama Ibu Rega Rindita (26 tahun) diperoleh sebagai berikut :

a.       Terdapat orang yang Ibu Rega memiliki bau mulut

b.       Ibu Rega merasakan makanan terselip diantara gigi

c.       Tidak memiliki gigi berlubang

d.       Memiliki karang gigi pada gigi yang berjejal (premolar 1 dan premolar 2)

Dengan kesimpulan risiko infeksi gigi dan mulut pada Ibu Rega dalam kategori merah atau kategori tinggi, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Interfesi yang dapat diberikan oleh kader kepada Ibu Rega berupa cara menyikat gigi yang baik dan benar, memakan makanan yang berserat, dan melakukan pembersihan karang gigi (scalling) ke pusat layanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas dan klinik gigi).

2.       Hasil KMGS

Dari data pengisian KMGS terhadap sasaran yang bernama An. Ariko Riskiansyah (5 tahun) diperoleh sebagai berikut :

a.       Jumlah gigi terdapat 22 buah

b.       Memiliki 3 buag gigi berlubang

c.       Memiliki faktor resiko gigi berlubang, yaitu :

·         Meminum susu botol saat tidur malam

·         Mengemil makanan manis diantara waktu malam

·         Sebelum tidur malam tidak sikat gigi

Dengan kesimpulanrisiko gigi berlubang pada An. Ariko Riskiansyah dalam kategori merah atau kategori tinggi, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Interfensi yang dapat diberikan oleh kader kepada orang tua dari An. Ariko Riskiansyah berupa untuk memperhatikan memberikan makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut, mengurangi makanan yang buruk bagi kesehatan gigi dan mulut, mendampingi saat menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur agar An. Ariko Riskiansyah melakukan menyikat gigi dengan baik dan benar dan melakukan perawatan ke pusat layanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan klinik gigi) berupa perawatan penambalan gigi, fissure sealen dan topikal aplikasi.

 

L.      Evaluasi Kegiatan

1.       Evaluasi Jangka Pendek

a.       Penjajakan awal

Kader mengerjakan soal pre test sebelum pelaksanaan pelatihan dimulai, dengan hasil terdapat 2 orang memperoleh nilai  ± 70, dan 2 orang memperoleh nilai ± 80. Maka dapat disimpulkan bahwa 76% kader menjawab benar dan 24% kurang pemahaman terhadap kesehatan gigi dan mulut.

b.       Evaluasi akhir pelatihan / evaluasi output (Penilaian terhadap materi)

·         Kader mengerjakan soal post test setelah pelaksanaan pelatihan selesai, dengan hasil seluruh kader memperoleh nilai sempurna. Sehingga kader dapat menyerap materi yang diberikan oleh nara sumber / pengaji.

·         Perbandingan dari pre test dan post test yang telah dikerjakan oleh kader memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan 100% kader menjawab benar setelah dilakukan pelatihan kesehatan gigi dan mulut di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan.

c.       Evaluasi akhir penyelenggaraan

Dilakukan setelah akhir penyelenggaraan atau bersama dengan post test.

·         Evaluasi tim penyelenggara atau evaluasi proses

-          Pemaparan materi hanya bisa melalui laptop dikarenakan tidak adanya LCD.

-          Demonstrasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar kurang maksimal dikarenakan tidak adanya alat peraga berupa pantom.

-          Tempat pelatihan sudah nyaman karena tempat terang, dan tidak pengap.

·         Evaluasi pelatihan atau evaluasi input

-          Nara sumber / pengaji dalam pemaparan materi terlalu cepat sehingga terkadang terdapat kader yang meminta pengulangan dalam pemamaparan materi tersebut.

-          Nara sumber / pengkaji dalam melakukan demonstrasi kurang maksimal dikarenakan kurangnya alat dan bahan.

2.       Evaluasi Jangka Panjang

Untuk mengetahui kerja kader setelah dilatih maka kader harus dimonitoring kegiatannya agar berjalan sesuai harapan. Sedangkan evaluasi jangka panjang dilakukan minimal 6 bulan setelah pelatihan. Maka evalusasi jangka panjang dilakukan pada bulan April 2021.

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Telah terlaksanakan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan yang diikuti 4 orang kader yaitu Ibu Yurifqi, Ibu Risna, Ibu Yulbanah dan Ibu Rega. Dengan sasaran ibu hamil yang bernama Ibu Rega dan balita yang bernama An. Ariko Riskiansyah. yang dilaksanakan pada Hari Sabtu-Minggu Tanggal 17 -18 Oktober 2020. Materi yang telah dismpaikan meliputi :

1.       Rongga Mulut

2.       Pengetahuan Tentang Gigi

3.       Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

4.       Kelainan dan Penyakit Gigi dan Mulut

5.       Mengenal Kebiasaan Baik dan Buruk

6.       Penyakit Tubuh Akibat Kerusakan Gigi

7.       Kelompok Rawan Terhadap Penyakit Gigi dan Mulut

8.       Pencegahan terjadinya Penyakit Gigi dan Mulut

9.       Rujukan, Pencatatan dan Pelaporan

10.   Pengisian KASIH dan KMGS

Dengan terlaksananya Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Desa Tanjung Kulon Kec. Kajen Kab. Pekalongan ini semoga dapat berjalan secara berkesinambungan sebagai mana mestinya.

 

B.      Saran-saran

1.      Pihak Desa

a.       Mendukung adanya kegiatan kesehatan gigi dan mulut (UKGM) di posyandu dengan pelatihan kader dibimbing oleh tenaga kesehatan gigi.

b.      Melakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas sebagai tempat rujukan pada kasus gigi berlubang yang tidak dapat dilakukan perawatan dan terjadinya kecelakaan yang tidak diduga sebelumnya dalam kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

c.       Mengatur jadwal untuk dilaksanakan kegiatan pelayannan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada anak pra sekolah dengan sebaik mungkin, agar sasaran merasa nyaman dan tidak terganggu.

 

2.      Pihak Puskesmas

a.         Melakukan penyuluhan mengenai kesehtan gigi dan mulut kepada kader, agar kader mampu melakukan tindakan pencegahan.

b.         Melakukan monitoring mengenai kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulutnya selama 2 minggu sekali.

3.       Bagi Kader

a.       Dapat menerapkan ilmu yang telah disampaikan kepada masyarakat

b.       Dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam kehidupan sehari-hari

4.       Bagi Sasaran

        Agar dapat menjaga keshetan gigi dan mulutnya secara optimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar