Senin, 07 Desember 2020

Pencegahan Terjadinya Penyakit Gigi dan Mulut

Desember 07, 2020 0 Comments

 Pencegahan Terjadinya Penyakit Gigi dan Mulut


sumber : https://health.grid.id/

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan juga dapat menjadi sarang kotoran yang pada akhirnya menjadi plak atau karies. Jika plak tersebut dibiarkan, kotoran tersebut lama-kelamaan akan mengikis lapisan email pada gigi. Konsumsi minuman atau cairan asam yang berlebihan juga dapat merusak email gigi dan mengikisnya. Hal-hal tersebut lah yang membuat gigi seseorang berlubang atau keropos. Gigi yang terlanjur rusak dan mulut yang kotor dapat menyebabkan banyak penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh mudahnya penyebaran bakteri, kotoran, hingga parasit yang dapat menyerang mulut dan gigi. Kebersihan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan guna menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Kita dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut bila mengikuti cara pencegahan dengan seksama :    

1.      Menyikat gigi yang baik dan benar.

2.      Menggunakan alat-alat bantu pembersih gigi ( tusuk gigi dan dental floss )

3.      Menghindari makanan yang merusak gigi

Hindari atau kurangilah makanan-makanan yang dapat merusak gigi antara lain:

a.     Makanan yangmanis-manis, seperti permen, cokelat, gulali, cake atau taart, ice cream   dan lain-lain.

b.      Makanan yang terlalu asam, misalnya yang mengandung cuka.

c.       Makanan yang terlalu dingin atau panas.

d.      Selainitu, janganlah membiasakan diri makan camilan atau jajan di antara waktu makan.

4.      Makan makanan yang baik untuk kesehatan gigi.

Pembentukan benih gigi dimulai sejak bayi berada dalam kandungan oleh karena itu untuk pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi yang baik perlu diperhatikan
makanan yang
 diberikan pada ibu hamil, menyusui, bayi serta anak-anak usia pertumbuhan. Makanan yang diberikan harus mengandung gizi yang cukup yaitu makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna, antara lain terdiri dari :

·         Karbohidrat (Zat tenaga); misalnya nasi, jagung, umbi-umbian dan lain-lain.

·         Protein (ZatPembangun);misalnyadaging,telur,tahu, tempe dan lain-lain.

·         Mineral

·         Vitamin yang ada pada sayur-sayuran dan buah-buah.

·         Segelas susu ( bila ada ).

Karena bila terjadi kekurangan gizi pada masa-masa tersebut maka penumbuhan serta perkembangan gigi dan rahang akan terganggu, selanjutnya untuk kesehatan gigi itu sendiri perbanyaklah makan-makanan yang berserat di mana makanan yang berserat itu terdapat pada segala jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.

5.      Periksa gigi secara teratur

Bila menemui kelainan-kelainan pada gigidan mulut segeralah berobat ke Balai Pengobatan Gigi atau dokter gigi. Bila gigi yang rusak atau sakit sudah dirawat semua. Periksakanlah gigi secara teratur,untukanak-anak3bulan sekali, untuk dewasa 6 bulan sekali.

Wacana Kesehatan Gigi

Desember 07, 2020 0 Comments

 Wancana Kesehatan Gigi Untuk Mendukung Peningkatan Profesionalisme dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Yang Merata Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru


sumber : https://www.iik.ac.id/

Untuk Pelayanan Secara Umum di Rumah Sakit

    Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan dr. Bambang Wibowo mengimbau dokter dan tenaga Kesehatan tidak melakukan praktik rutin kecuali emergensi. Dalam surat YR.03.03/III/III8/2020 imbauan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

    Adanya Imbauan ini sehubungan dengan ditetapkannya penyakit Covid-19 sebagai pandemic global dan makin meluasnya wabah Covid-19 di Indonesia. Perlu dilakukan pencegahan penularan kepada dokter dan tenaga Kesehatan di rumah sakit, serta pasien yang berkunjung ke rumah sakit.

Imbauan tersebut antara lain:
1. Rumah sakit memberikan pelayanan pada pasien Covid-19 dan melengkapi semua kelengkapan     penanganan kasus Covid-19 serta alat pelindung diri (APD). Hal ini berlaku bagi semua petugas     Kesehatan sesuai kriteria masing-masing ruang pelayanan/risiko pelayanan.
2. Rumah sakit menunda pelayanan elektif, dengan tetap memberikan pelayanan yang bersifat             gawat darurat dan membutuhkan perawatan segera untuk penyakit-penyakit selain Covid-19.
3. Mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi online lainnya dalam                     memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien yang memerlukan.
4. Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki penyakit         penyerta, dianjurkan untuk bekerja di rumah dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi     (telemedicine).
5. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan                 pelayanan rumah sakit agar berjalan sesuai dengan kondisi masing-masing.

sumber : http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200416/0033691/pelayanan-rutin-rumah-sakit-selama-masa-pandemi-covid-19/


Adapun Pelayanan Kesehatan Gigi di Rumah Sakit

Sebuah artikel di New York Times menyebut dokter gigi sebagai profesi yang paling rentan terpapar virus corona COVID-19 dibandingkan dengan profesi kesehatan lainnya. Analisis yang menggunakan basis data informasi ketenagakerjaan oleh Pemerintah Amerika Serikat ini didasarkan pada dua indikator.

Indikator yang dimaksud adalah frekuensi terpapar penyakit dan infeksi dan kedekatan pekerja dengan orang lain. Dokter gigi memiliki indeks (skala 0-100) yang tinggi dari kedua indikator, masing-masing 95 dan 99. Sementara paramedis berada di indeks 93 dan 97.
Pandemi virus corona baru atau COVID-19 membatasi sebagaian besar aktivitas di luar rumah salah satunya ke dokter gigi.

Menurut drg Anggia Pratiwi dalam diskusi "Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi" melalui via daring bahwa untuk tunda ke dokter gigi apabila tidak terdapat emergency ,selain yang sifatnya tidak emergency, perawatan seperti kontrol gigi bisa ditunda dulu. Untuk mengurangi risiko penularan pada staf di klinik/poli gigi.
Adaptasi baru dalam uaya pembangunan kesehatan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam masa pandemi yaitu :
Prosedur klinik gigi :
1.Kursi antrian pasien berjarak 2 meter
2.Kursi dokter dan pasien di dalam ruangan dijarak
3.Tenaga kesehatan menggunakan apd level 3
4.Petugas mencuci tangan dengan 5 moment mencuci tang
5.Pembersihan area pasien harus dilakukan secara rutin setiap hari menggunakan clorin, termasuk setiap pasien keluar atau pulang dari klinik
6.Melakukan informed consent untuk pasien dan preelimenary check

Kriteria pasien boleh datang ke dokter gigi saat ini:

1.Keadaan emergency seperti, nyeri gigi yang tidak tertahankan, mengalami pendarahan, gigi yang tiba-tiba lepas, dan hal yang terjadi secara tiba-tiba, harus segera di tolong karena sangat mengganggu dan mengancam kesehatan tubuh secara menyeluruh.
2.Dalam keadaan sehat, tidak demam, batuk, pilek.
3.Tidak habis bepergian ke daerah-daerah pandemi dalam 24 hari terakhir.
4.Tidak habis kontak dengan orang yang suspect corona

Kriteria pasien yang tidak boleh datang dulu:

1.Perawatan yang bersifat bisa ditunda, seperti kontrol, perawatan estetik, pencabutan gigi (tidak sakit).
2.Pasien yang sakit demam (bukan karena sakit gigi), yang lagi batuk dan pilek.
3.Yang habis bepergian ke daerah pandemi dalam kurun waktu 24 hari.
4.Orang yang kontak dengan orang suspect corona.

sumber : 

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah Sakit Tentara TK II dr. Soedjono Magelang

Desember 07, 2020 0 Comments

 Profil Rumah Sakit Tentara TK II dr. Soedjono Magelang



                                                   sumber : http://rstdrsoedjono.co.id/


A.    Visi, Misi, Motto dan Tujuan RST dr.Soedjono Magelang

1.      Visi

Menjadi rumah sakit kebanggaan setiap prajurit

2.      Misi

a.       Melaksanakan fungsi rujukan rumah sakit di jajaran kodam IV/ Diponegoro

b.      Meningkatkan mutu pelayanan spesialis sesuai dengan standar rumah sakit tingkat II

c.       Memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang cukup memadai secara kualitas maupun kuantitas

3.      Motto

Senyum, Sapa, Sentuh, Sembuh

4.      Tujuan

Tercapainya derajat kesehatan yang tinggi bagi prajurit TNI,PNS dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya.

B.     DATA RUMAH SAKIT

Kode RS                                  3371025

TGL Registrasi                        10/ 12/ 2014

Rumah Sakit                            Rumkit Tk.II Dr. Soedjono

Jenis                                        RSU

Kelas RS                                 II

            Direktur RS                             dr. Rahmat Saptono, Sp. OG

            Penyelenggara                         TNI AD

                                             

C.     ALAMAT LOKASI RST dr.Soedjono Magelang

            Alamat                                    Jl. Urip Sumoharjo 48, Magelang

            Kab/ Kota                                Kota Magelang

            Kode Pos                                 56113

            Telepon                                   0293 – 362813

            Fax                                          0293 – 363366

            Email                                       rstdr.soedjono@gmail.com

            Telepon Humas                       -0293362813

            Website                                   http:// rstdr.soedjono.co.id

 

D.    LUAS RUMAH SAKIT

            Luas Tanah                             107370 m2

            Luas Bangunan                       13250   m2

            No Surat Ijin                           445 / 93 Tahun 2013

            Tanggal Surat Ijin                   25 / 07 / 2013

            Surat Izin Dari                        Gubernur Jawa Tengah

            Sifat Surat Ijin                         Perpanjang

            Masa Berlaku Surat Ijin          5 Tahun

            Status Penyelenggara              TNI AD

            Status Akreditasi                     Tingkat Paripurna

            Tanggal Akreditas                  22/ 12 /2016


Pelaksanaan Kegiatan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk prodi DIV Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dilaksanakan selama 25 hari efektif Senin sampai Jum’at. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RST Tk. II dr. Soedjono Magelang dimulai pada 1 Oktober 2019 sampai 1 November 2019.

A.      KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Sebelum melakukan kegiatan kerja di Poliklinik gigi diadakan apel pusat rutin setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 07.30 di Instalasi Pendidikan RST Tk. II dr. Soedjono Magelang.

1.      Di Poliklinik Gigi dan Mulut


                                I.            Pendidikan Kesehatan Gigi

Mahasiswa memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien rawat jalan dan rawat inap,diantaranya ;

a.       Menyiapkan alat peraga

b.     Melakukan penyuluhan kepada pasien poliklinik di ruang tunggu dan pasien rawat inap

c.       Penyuluhan dilakukan secara individu dan juga kelompok

d.      Penyuluhan kelompok dilakukan kepada pasien rawat jalan dipoliklinik gigi dan penyuluhan individu dilakukan kepada pasien rawat inap dengan materi yang di sesuaikan terhadap kebutuhan pasien yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut.

e.       Penyuluhan dilakukan dengan terlebih dahulu menyerahkan satpel kepada pembimbing lapangan sebagai acuan penyuluhan

f.        Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan alat peraga yang dibutuhakn dan diawasi oleh perawat gigi dari pihak rumah sakit

g.       Menyimpan alat peraga setelah penyuluhan selesai dilakukan

                         DEKOMENTASI

                            

                                I.            Bagian Administrasi

a.         Menyalakan komputer

b.        Menyiapkan peralatan (bolpoin, cap tanggal dan nama dokter, nota pembayaran, buku register, kartu status)

c.         Memanggil pasien

d.        Melengkapi identitas pasien di kartu status pada rekam medis pasien

e.         Melengkapi register setelah selesai tindakan pada pasien

f.          Memberikan komunikasi terapeutik kepada pasien yang telah selesai dilakukan tindakan

g.        Mencatat data pasien, diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien di buku register

h.        Menginput data pasien pada simple rumah sakit di komputer

i.          Merapikan kembali peralatan

j.          Mengembalikan kartu rekam medis

k.        Mematikan computer

                        DOKUMENTASI



                                I.            Dental Asistensi Di Poli Gigi

a.       Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan

b.      Membersihkan dental chair dan ruangan poli gigi

c.       Menyalakan kompresor dan dental chair

d.      Membuat larutan iodin kumur

e.       Menyiapkan alkohol dan anti septik

f.        Merapikan alat yang sudah steril di almari alat

g.      Melakukan pembuatan bahan yang akan digunakan untuk perawatan seperti :

1)      Tampon

2)      Cotton Pellet

3)      Cotton Roll

h.      Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen

i.        Melakukan asistensi :

1)      Konservasi ( tambalan tetap dan tambalan sementara )

2)      Eksodontia ( gigi anak dan gigi dewasa )

3)      Scalling

4)      Bedah minor

5)      Perawatan saluran akar

6)      Heating

7)      Buka jahitan

8)      Open bur

9)       Anastesi 

j.        Memberikan komunikasi terapeutik

1)      Tindakan konservasi

2)      Tindakan eksodontia

3)      Tindakan Scaling

4)      Operasi bedah minor

k.      Membereskan peralatan setelah selesai digunakan

l.        Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat

m.    Mematikan kompresor

n.      Membereskan dental chair dan alat-alat

o.      Membawa alat yang sudah didesinfeksi ke CSSD

p.      Membereskan ruangan

                        DOKUMENTASI


                   

                               I.            Scalling Elektric

Mahasiswa melakukan Scalling Elekric di poli gigi pada pasien rawat jalan

                        DOKUMENTASI




                               I.            Komunikasi Dalam Keperawatan Gigi

Mahasiswa melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien setelah dilakukannya tindakan yang telah ditangani oleh dokter gigi,diantaranya ;

a.       Tindakan konservasi

b.      Tindakan eksodontia

c.       Tindakan scalling

d.      Tindakan bedah minor

                           DOKUMENTASI


                               I.            Pelayanan Asuhan Kepererawatan Gigi dan Mulut

Untuk Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut masing-masing mahasiswa memegang 2 pasien dengan kasus yang akan ditangani oleh dokter gigi. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa diantaranya :

a.       Melakukan pengecekan gigi pasien sebelum dilakukannya tindak lanjut dari dokter gigi

b.      Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus gangreen pulpa

c.       Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus gangreen radix

d.      Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus pulpitis

e.       Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus epulis

f.        Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus impaksi

                            II.            Pengendalian Infeksi Silang

I.                   Sterilisasi dipoli gigi

a.       Melakukan sterilisasi alat yang telah digunakan oleh dokter gigi pada saat menangani pasien dengan cara sterelisasi boiling

b.      Melakukan penyimpanan alat steril di lemari instrumen

c.       Membereskan ruang poli gigi setelah semua penangan pasien selesai dilakukan.

                    DOKUMENTASI


I.                   BAGIAN CSSD ( Central Sterile Supply Departement )

Di CSSD kami membantu melakukan proses sterilisasi alat selama 2 (dua) hari. Langkah-langkah sterilisasi alat yaitu :

a.       Pre-Cleaning

Pre-Cleaning adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi dan mengaktivasi virus

b.      Cleaning

Cleaning adalah proses secara fisik membuang semua kotoran dan sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan untuk mengurangi risiko bagi petugas.

c.       Pengemasan

Pengemasan adalah kegiatan membungkus alat kesehatan yang sudah bersih dan kering untuk dilakukan proses sterilisasi.

d.      Labeling/Penandaan

Penandaan adalah kegiatan pemberian label/etiket atau catatan yang dilakukan terhadap masing-masing kemasan dari instrumen yang akan melalui proses sterilisasi

e.       Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses menghilangkan / memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada instrument atau alat kesehatan termasuk endospora yang dapat dilakukan secara fisika atau kimia menggunakan alat sterilisator

 

f.        Penyimpanan

Penyimpanan instrumen steril dan bahan medis ditempatkan dan diatur sesuai persyaratan

g.      Pendistribusian

Pendistribusian barang steril adalah kegiatan menyerahkan instrumen dan bahan steril kepada petugas kesehatan yang lain sesuai aturan yang berlaku.

                    DOKUMENTASI